Kamis, 17 November 2011

FUNGSI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

www.gunadarma.ac.id
1.       PRODUKSI
                Produksi sering diartikan sebagai usaha untuk menghasilkan benda, seperti membuat meja, membuat rumah, atau merakit mobil. Produksi dapat pula diartikan sebagai setiap usaha untuk menghasilkan jasa.
                Jadi, produksi adalah setiap usaha untuk menciptakan atau menambah faedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

2.       FUNGSI PRODUKSI
                Fungsi produksi yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara faktor-faktor produksi (input) tingkat produksi yang dihasilkan (output).
                Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah-ubah. Faktor produksi yang dianggap tetap, yaitu tanah, modal, dan keahlian pengusaha. Adapun faktor produksi yang dianggap tidak tetap yaitu tenaga kerja.
                Fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Q = F (C, L, R, T)

Keterangan :
Q = Quantity, jumlah produksi yang dihasilkan
F = Function, persamaan fungsional
C = Capital, stok modal
L = Labour, jumlah tenaga kerja
R = Raw material, bahan baku, bahan mentah
T = Technology, tingkat teknologi yang digunakan

                Bentuk rumus matematika tersebut pada dasarnya menjelaskan bahwa tingkat produksi suatu benda atau jasa tergantung kepada jumlah modal, tenaga kerja, bahan baku, dan tingkat teknologi yang digunakan dalam proses produksi.

3.       JENIS PRODUKSI
                Produksi dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu menurut bidang usahanya, tingkat produksi, dan sudut penahapan.
·         Menurut Bidang Usaha
Menurut bidang usahanya, jenis produksi dapat dibagi kedalam enam bidang antara lain bidang ekstaktif, agraria, industri, pengangkutan, perdagangan, dan jasa.
·         Menurut Tingkat Produksi
Tingkat produksi dapat ditinjau dari sudut penahapan maupun menurut tinjauan sudut teknologi.
a.       Tradisional
b.      Sederhana
c.       Teknologi Tinggi
·         Menurut Sudut Penahapan
Ditinjau dari sudut penahapannya, tinkat produksi dapat dibagi dalam 3 tahap. Ketiga tahap tersebut antara lain adalah produksi primer, sekunder, dan tersier.


 
4.               BIAYA PRODUKSI

 Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (output). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok  barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2.Bahan-bahan pembantu atau penolong
3.Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur
4.Penyusutan peralatan produksi
5. Uang modal, sewa
6.Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7.Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. Pajak 

Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut:
1.komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi.
2.komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
3.komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yangmenunjang terselenggaranya proses produksi.


sumber :
* PIRANTIbr /> * SCRIB

Jumat, 04 November 2011

Puisi-puisi Ku

www.gunadarma.ac.id
IBU
tasbihku di pagi hari brsenandung doa sang ibu tiada henti,,aq yg sedih meratapi tulus doa sang ibu mngringi hidupku yg sering ku nikmati,,y allah ijabalah doa sang ibu trkasih yg tulus mmberi jiwa dan hatinya tuk aq yg selalu tak tahu diri

ALLAH AKBAR
saat hatiku galau tak mnentu
kw mendinginkan hatiku,jiwaku dan ragaku
tabahkan aq saat aq letih mnghadapi hidup yg slalu terpecut mnjilati tawaku
peluk aq hngatkan aq saat ku butuhkan kehangatan imanku
maavkan aq saat ku sakitimu
ikhlasku jika ku mati hnya untukmu
tuhan ku
ALLAH AKBAR

MALAM
pagi ada karna keberadaan embun yg menghiasi setiap daun dan
rerumputan ..

siang ada karna keberadaan matahari yg slalu menyinari alam ini ..

dan malam ada karna keberadaan rembulan yg memberikan cahaya ketika
kegelapan menyelimuti ..

namun rembulan tidak setiap malam memberikan cahayanya untuk
kegelapan ..

namun bagi ku, malam ada karna keberadaan mu di sisi ku setiap malam
..

karna ku yakin, drimu slalu akan menemaniku di saat aku kehilangan
arah, tidak seperti rembulan ..

maka berikanlah kesempaan kepada ku untuk berterima kasih setiap
malam, dengan mengatakan ..

night..

Rabu, 02 November 2011

SONG ESPECIALLY TO MY SISTER

www.gunadarma.ac.idsatu detik lagi
dua hati terbang tinggi
lihat indahnya dunia
membuat hati terbelah

dan bawa ku ke sana
dunia fatamorgana
termanja manja oleh rasa
dan ku terbawa terbang tinggi oleh suasana

dari sudut mata
jantung hati mulai terjaga
berbisik di tengah
coba ingat semua

dan bangunkanlah aku
dari mimpi mimpiku
sesat aku di sini maya
dan tersingkir dari dunia nyata

dan bangunkanlah aku
dari mimpi indahku
terengah anganku jangan lari
dari rasa yang harus ku batasi

dan kau menawarkan rasa cinta dalam hati
ku tak tahu harus bagaimana
untuk hal bermimpi atau nyata
dan bedakan rasa dan suasana
dalam rangka sayang atau cinta yang sebenarnya

dan bangunkanlah aku
dari cikal bakalku
jangan pernah lepaskan aku
untuk tenggelam di dalam mimpiku

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

www.gunadarma.ac.id
Permintaan dan Penawaran
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

A.     Permintaan
          Permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
1.   Kurva Permintaan
          Permintaan di tempatkan sebagai fungsi yang dipengaruhi olehbeberapa factor. Factor yang di maksid adalah harga, barang, atau jasa, selera dan pendapatan. Keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut menghasilkan rumus sbb :
X= f (Hb1, Hb2, S, P)
Dimana :
H = harga S = selera
B = barang atau jasa P = Pendapatan

Dalam kaitannya dengan faktor ekonomi pada masalah permintaan ini berlaku ceteris paribus. Dalam kondisi seperti ini harga merupakan factor dominant dalam permintaan, sementara factor yang lain dianggap tidak berubah.
  1. Pada harga yang tinggi, banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli.
  2. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap).
  3. Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa substitusi.
          Bentuk kurva seperti ini menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di pasar barang yang dapat dibeli oleh masyarakat semakin banyak.
              Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X).
     Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik.
              Kurva permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang sama.


2.   Hukum Permintaan
`            Hukum ekonomi berlaku ceteris paribus (diluar obyek yang diselidiki,keadaannya tetap tidak berubah). Singkatnya hukum permintaan adalah : “ Permintaan akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apa bila harga naik”.
Hukum permintaan tersebut dilatari oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhannya sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah disini mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai kegunaan (utilitas)nya masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan dengan menyamakan pertambahan kegunaan (utilitas marginal) benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsinya.
Hukum permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan: naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan. Naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
3.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)
1.    konsumen / selera konsumen
          Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2.    Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
          Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3.    Pendapatan/penghasilan konsumen
          Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4.    Perkiraan harga di masa depan
          Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5.    Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
          Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya

B.     PENAWARAN
          Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan  pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
          Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakaian. sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.

              Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

1.   Kurva Penawaran
Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga tinggi. walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar.
     Contoh : Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya dipasar akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun jatuh.
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga.

Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran
              Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
     Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

1.2. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran
              Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
              Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
          Biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2.   Tujuan Perusahaan
     Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3.   Pajak
     Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4.   Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
     Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5.   Prediksi / perkiraan harga di masa depan
     Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

ILMU EKONOMI

www.gunadarma.ac.id
Ilmu ekonomi
          Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
          Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
          Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi  seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
          Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.




A.   Menggolongkan Pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia :

1. Rumah Tangga Konsumsi /RTK
          Rumah tangga konsumsi merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Rumah tangga konsumsi adalah pemilik atau penyedia jasa dari berbagai faktor produksi. Faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Rumah tangga konsumsi juga akan menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya.

Peran Rumah Tangga Konsumsi adalah :
1) Konsumen
.
2) Pemasok atau pemilik faktor produksi
.

Faktor produksi ada 4 macam yaitu :
1) Alam
.
2) Tenaga kerja
.
3) Modal
.
4) Skill/keahlian
.

          Dari keempat faktor produksi tersebut yang termasuk faktor produksi asli yaitu alam dan tenaga kerja sedangkan faktor produksi turunan terdiri dari modal dan skill.

Balas jasa dari faktor produksi yaitu :
1) Alam : sewa tanah.
2) Tenaga kerja : upah/gaji.
3) Modal : bunga modal.
4) Skill/keahlian : laba.

2. Rumah Tangga Produksi/RTP/Perusahaan
          Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya produksi.
Peran Perusahaan sebagai pelaku ekonomi yaitu :
1) Produsen : menghasilkan barang dan jasa.
2) Pengguna faktor produksi : menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan       barang dan jasa.
3) Agen pembangunan : membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.

3.
Pemerintahan
          Pemerintahan mencangkup semua lembaga atau badan pemerintahan yang memiliki wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Dan pemerintah terjun langsung dalam kegiatan ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN/BUMD).
Peran Pemerintah sebagai pelaku ekonomi yaitu :
1) Pengatur : mengatur perekonomian negara sehingga tercipta stabilitas ekonomi agar tidak merugikan masyarakat
.
a) pengaturan ekonomi secara langsung
.
contoh : perizinan, pengendalian lingkungan, pembayaran pajak, peraturan biaya tarif, penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat pertumbuhan ekonomi
.
b) pengaturan ekonomi secara tidak langsung
.
contoh : pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang tertentu, himbauan pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5% keuntungannya untuk mengentaskan kemiskinan
.
2) Konsumen : membutuhkan barang dan jasa dalam menjalankan tugasnya
.
3) Produsen : menghasilkan barang dan jasa melalui perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD)
.
Regulasi : pengaturan kegiatan ekonomi secara langsung, sehingga pemerintah dapat menata kehidupan perekonomian sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pihak pun yang dirugikan
.
Deregulasi : upaya penghapusan regulasi yang dinilai menghambat perekonomian
.

4. Masyarakat Luar Negeri
          Peranan masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah :
1) Perdagangan
.
2) Pertukaran tenaga kerja
.
3) Penanaman modal
.
4) Pemberian pinjaman
.
5) Pemberian bantuan
.

Kenapa harus ada kebijakan pemerintah ?
          'Kebijakan pemerintah' Istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan setiap tindakan yang bermaksud untuk mengubah situasi tertentu. Pikirkan kebijakan sebagai titik awal bagi pemerintah untuk mengambil tindakan yang membuat perubahan kehidupan nyata.
          Pemerintah menggunakan kebijakan untuk mengatasi berbagai isu. Bahkan, dapat membuat kebijakan yang dapat mengubah berapa banyak pajak yang Anda bayar, denda parkir, hukum imigrasi dan pensiun.
          Hukum juga dapat diubah oleh pemerintah, sehingga ketika mereka membuat kebijakan dapat dibuat untuk mempengaruhi kelompok-kelompok tertentu orang atau setiap orang di masyarakat kita.
          Departemen pemerintahan (seperti pendidikan atau keuangan), lembaga (seperti Tanah dan Jasa Properti atau Eksekutif Perumahan) dan dewan semua membuat kebijakan yang mempengaruhi kehidupan kita. Kebijakan-kebijakan ini dapat dipengaruhi dengan berbagai cara:
  • partai politik atau politisi individu
  • melobi pengambil keputusan di pemerintahan
  • organisasi sukarela
  • kelompok masyarakat
  • opini publik
  • konsultasi publik
  • media