Rabu, 10 Oktober 2012

SUMBER DAYA MANUSIA


SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.
Saat ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.


            Cuplikan video tersebut menjelaskan tentang seorang guru yang sedang menjelaskan kepada murid-muridnya tentang bagaimana cara manusia memanfaatkan sumber daya alam
yang ada pada negara mereka.
dengan demikian guru tersebut telah meningkatkan murid-murid agar menjadi sumber daya manusia yang lebih baik.





sumber :
- wikipedia
- youtube

Selasa, 09 Oktober 2012

KREMASI BURUK BAGI LINGKUNGAN


KREMASI BURUK BAGI LINGKUNGAN

Tempo - Tradisi membakar mayat (kremasi) disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Profesor Biologi Reproduksi dari Universitas Melbourne, Roger Short, menyarankan orang-orang untuk menguburkan saja jenazah keluarga mereka di bawah pohon karena itu lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Short mengatakan pembusukan jenazah di dalam tanah bermanfaat karena akan menyediakan nutrisi bagi pepohonan yang akan membantu mengatasi masalah karbondioksida, mengubahnya menjadi oksigen yang bermanfaat bagi kehidupan.
Adapun pada saat jenazah dikremasi, itu sama saja dengan melepaskan tubuh ke angkasa dalam bentuk karbondioksida. “Mengapa harus membuang karbondioksida pada saat kematian Anda?” katanya di Sydney kemarin.
Pada proses kremasi seorang lelaki dewasa, tubuhnya dibakar pada suhu 850 derajat Celsius. Proses pembakaran selama 90 menit ini menghasilkan 50 kilogram karbondioksida. Ini belum termasuk karbon pada emisi pembakaran dan peti mati.
Kadar pencemaran itu memang jauh lebih kecil. Short pun tak bermaksud mencegah orang memilih dengan cara apa jenazah mereka ditangani. Tapi menguburkan jenazah di alam bukanlah ide buruk untuk menjadikan tubuh seseorang sebagai “makanan” bagi lingkungan
Polusi akibat kremasi:
·         Nitrogenoksida
·         Karbonmonoksida
·         Sulfurdioksida
·         Mercuri
·         Hidrogen fluorida
·         Hidrogen klorida
·         Logam berat


SAMPAH DI TANAH INDONESIA

Permasalahan sampah di Bandung sudah menjadi permasalahan serius yang melibatkan setiap keluarga dan setiap warga.
Sebenarnya, sebagian sampah di tanah Indonesia akan hancur dan sebagian lagi tidak mudah hancur. Sampah yang tidak mudah hancur contohnya adalah plastik. Sebuah keluarga yang menggali tanahnya untuk tempat sampah dan memasukkan sampah-sampah plastik ke dalamnya membuat tanah menjadi tercemar (terpolusi). Ketika tanah yang digali itu penuh dengan sampah dan sampah plastik, keluarga itu menimbunnya dengan tanah. Mereka pun menggali tanah yang baru di bagian lain dari halaman rumahnya. Dari tahun ke tahun yang dilakukannya adalah menggali tanah baru di halamannya. Sampai suatu ketika tidak ada lagi tanah yang belum digali untuk tempat sampah. Ia pun memutuskan untuk menggali lubang yang paling awal digali untuk tempat sampah dengan harapan, sampah yang ada di dalamnya sudah hancur. Tetapi ia menyadari bahwa sampah plastik dan beberapa jenis sampah lainnya tidak hancur dimakan tanah.
Beberapa sampah di Indonesia sebenarnya dapat hancur oleh tanah, misalnya sisa makanan. Sisa makanan itu akan hancur dan membusuk. Bila menempel di tanah, maka tanah akan mendaur ulang (mengurai) sisa makanan itu. Sama sekali tidak akan tercium bau busuknya. Hal ini berbeda dengan sisa makanan yang terbungkus plastik (misalnya nasi bungkus). Nasinya akan membusuk tetapi plastiknya menahan penguraian bakteri. Baunya akan menyengat dan asam. Binantang seperti anjing, kucing dan ayam pun membuang kotoran. Tetapi kotoran mereka tidak ditahan oleh plastik sehingga kotoran mereka hancur dimakan tanah. Kotoran binatang yang biasanya ada di tanah akan mudah hancur dalam beberapa hari dan tidak lagi berbau.
Oleh karena itu seseorang yang hendak membuang sampah di tanah, mesti membedakan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang relatif mudah hancur. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah hancur. Contoh sampah organik adalah sisa sayuran di dapur, sisa makanan, kertas, tisu. Contoh sampah anorganik adalah plastik, logam, kaleng, pecahan botol, pecahan gelas, pecahan kaca. Lazimnya, setiap orang di Indonesia tahu sampah yang mudah hancur dan tak mudah hancur.
Sampah yang tak mudah hancur (anorganik) lebih baik buang di tempat sampah yang akan diangkut oleh tukang sampah. Dengan demikian tanah tidak akan tercemar dengan plastik dan logam.






sumber :
multiply.com

Ekologi


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") danlogos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:

1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.

2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.

3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.



contoh video :


Video tersebut menggambarkan seekor cheeta yang sedang memburu mangsanya demi mempertahankan hidupnya di alam bebas.
Di dalam video tersebut terdapat ekosistem hewan, tumbuhan, dll.






sumber:
- wikipedia
- youtube